Rabu, 03 Juni 2009

not me

HAFID PRAWIRAKUSUMA -- Mengubah Nasib Jadi Juragan Sapi

Dia kabur saat prajabatan untuk menjadi pegawai negeri di Dinas Peternakan Jawa Barat. Hafid Prawirakusuma (38) memilih menjadi pegawai perusahaan swasta yang usahanya menggemukkan sapi. Rupanya pilihan hidupnya itu kini telah mengantarkannya menjadi juragan sapi melalui program Sarjana Membangun Desa (SMD).

Kalau jodoh memang tak akan lari ke mana-mana. Tidak ada upaya khusus dari Hafid Prawirakusuma, alumni Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung (1996) jurusan Nutrisi Ternak ini hingga ia terpilih peserta program SMD. Kesempatan ini ia peroleh lantaran suka main ke kampusnya.

“Saya ditawari untuk menjadi SMD, namun saya bilang nggak mau kalau hanya sebagai pendamping,” tuturnya kepada Sinar Tani. Setelah ia pelajari ternyata di SMD ini, menuntut dia jadi pelaku langsung, pembina dan sekaligus sebagai pembimbing peternak. Akhirnya ia mau, ikut seleksi dan dinyatakan lulus.

Dana pun mengucur. Jumlahnya tidak sedikit, untuk hidup di sebuah desa di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. “Saya mendapat dana SMD Rp 363 juta, cair bulan November 2008,” tutur pemuda yang pernah bekerja di perusahaan penggemukan sapi Cipta Artha Mahesa, Indramayu, Jawa Barat dan di Koperasi Sinar Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat.

Keluar dari dua perusahaan itu, Hafid merintis usaha ternak sapi. Pada tahun 2000, ia kembali ke Sumedang, punya 40 ekor sapi. Modalnya dari pinjaman. Setelah dibayar hutang-hutangnya, ia tinggal punya 10 ekor sapi miliknya sendiri.

Di desa ia tinggal, adalah sentra sapi. Banyak terdapat sapi betina, namun umumnya petani yang punya ternak tidak memiliki pejantan. Untuk membantu para petani itu, Hafid memelihara sapi jantan unggul sebagai hobi sekaligus untuk pejantan. Di kandang di belakang rumahnya, sapi itu ia pelihara.

Dana Rp 363 juta digunakannya untuk membeli 12 ekor sapi bunting BX seharga Rp 144 juta. Sisanya digunakan untuk membeli sapi lokal, usaha jual beli sapi untuk kurban dan sapi potong. Sekarang, ternak sapinya sudah ada 67 ekor, selama 8 bulan berjalannya program ini. Modalnya pun berkembang sudah menjadi sekitar Rp 500 juta.

Selasa, 10 Februari 2009

Cadangan Pakan Rumput Segar Menyusut

Cadangan rumput segar pakan ternak di kawasan hutan negara Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara diprediksi akan cepat menyusut pada tahun 2009. Hal itu disebabkan tidak seimbangnya produksi dibandingkan kebutuhan akibat meningkatnya populasi ternak, terutama sapi perah dan sapi potong.

Kasubsi Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) KPH Bandung Utara, M. Firman, di Bandung, Senin (9/2) mengatakan, sulitnya produksi rumput pakan ternak akibat tidak baiknya budi daya, terutama rumput gajah (king grass) yang dibudidayakan petani peternak peserta PHBM. Di lain pihak, banyak pohon-pohon kehutanan yang memasuki masa dewasa sehingga menghambat kecepatan tumbuh rerumputan pakan ternak.

"Jika pengusahaan sapi di Bandung Utara ingin terpenuhi, terutama dari rerumputan segar, harus ada perimbangan dengan jumlah populasi. Apalagi, pasokan rumput pakan ternak dari KPH Bandung Utara sejauh ini menjadi andalan utama para peternak setempat," katanya. Tahun 2009 KPH Bandung Utara menambah areal PHBM rumput gajah 100 ha sehingga luas lahan menjadi 660 ha.

Menurut Firman, tidak seimbangnya cadangan rumput pakan ternak dengan jumlah kebutuhan, sebenarnya dapat diatasi jika para peternak sudah terbiasa menggunakan pakan yang diawetkan. Namun sejauh ini, minat peternak menggunakannya terindikasi masih rendah.

Kepala Dinas Peternakan Jabar, H. Koesmayadie, membenarkan bahwa sejauh ini andalan pasokan rumput pakan ternak di Bandung Utara memang berasal dari KPH Bandung Utara. Pasokan rumput pakan ternak, khususnya rumput gajah, masih menjadi kebutuhan utama bagi pakan ternak karena masih merupakan pakan terbaik.

Disebutkan, populasi ternak di Kab. Bandung secara umum memang meningkat pada tahun 2008, dibandingkan dengan 2007, untuk sapi potong yang 13.496 ekor terdiri 9.209 ekor jantan dan 4.287 ekor betina. Untuk sapi perah berjumlah 53.965 ekor terdiri 6.007 jantan betina dan 47.958 ekor betina.

"Populasi ternak sapi, termasuk sapi potong, memang tengah digenjot tahun 2009, untuk mencukupi kebutuhan daging masyarakat Jabar. Karena berbagai kondisi percepatannya jumlah populasi sapi potong hanya dapat diharapkan maksimal 18 persen sehingga kebutuhan daging masyarakat Jabar 71 persen akan dipasok melalui daging unggas," katanya.

Sementara itu, dokter hewan dr. Pamusureng, mengatakan, terus berkurangnya lahan cadangan rumput di sentra-sentra produksi peternakan akan menjadi kendala serius untuk kesehatan ternak bersangkutan, khususnya sapi. Apalagi pada musim kemarau, di mana peternak biasa memberi makan peliharaannya lebih banyak dengan konsentrat sehingga menimbulkan penyakit.

Minggu, 08 Februari 2009

Nasib Para Ahli Hisap

Akhir-akhir ini para perokok di Indonesia dibuat resah dengan adanya keputusan fatwa Mui tentang dikategorikannya merokok sebagai kegiatan yang haram. Di kalangan masyarakat umum pun hal ini membuat pro dan kontra. Sebagian sangat mendukung keputusan ini tetapi tidak sedikit juga kalngan yang mempertanyakan keputusan ini (terutama para ahli hisap itu sendiri), menurut mereka keputusan itu tidak mempunyai dasar yang kuat.
Seperti kita ketahui rokok merupakan produk industri yang kontribusinya cukup besar terhadap ekonomi di republik ini yaitu menyumbang pendapatan negara melalui cukainya sebesar 13,3 triliun pada tahun 2000 (GRAPINDO,2001), devisa sebesar 22 miliar dan menyerap tenaga kerja 12-13 juta orang, dari jumlah tenaga kerja tersebut meliputi petani tembakau dan cengkih, karyawan di pabrik, transportasi, percetakan sampai pedagang di tingkat pengecer. Bila dikaitkan dengan OTDA di Jatim rokok memberikan kontribusi terbesar dalam fiskal yaitu sebesar 41 triliun pertahun.
Dapat dibayangkan apabila kemudian kegiatan merokok dilarang maka berapa banyak kehilangan pendapatan, pengangguran yang meningkat, juga mungkin tidak akan ada lagi liga indonesia, kegiatan konser, olahraga dan lain sebagianya karena di negara kita tercinta ini kebanyakan kegiatan-kegiatan tersebut masih didukung oleh perusahaan rokok.
Tetapi jika ditinjau dari segi kesehatan tentu anda sendiri sudah sering lihat tulisannya di bungkus rokok bukan ?
Jadi anda mau pilih mana? pro atau kontra ?

Rabu, 04 Februari 2009

Renungan

Mengapa Do'a Tak diijabah

Pada suatu hari Sayidina Ali Karamallaahu Wajhah, berkhutbah di hadapan kaum Muslimin. Ketika beliau hendak mengakhiri khutbahnya, tiba-tiba berdirilah seseorang ditengah-tengah jamaah sambil berkata, “Ya Amirul Mu’minin, mengapa do’a kami tidak diijabah? Padahal Allah berfirman dalam Al Qur’an, “Ud’uuni astajiblakum” (berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu).

Sayidina Ali menjawab, “Sesungguhnya hatimu telah berkhianat kepada Allah dengan delapan hal, yaitu :

  1. Engkau beriman kepada Allah, mengetahui Allah, tetapi tidak melaksanakan kewajibanmu kepada-Nya. Maka, tidak ada mamfaatnya keimananmu itu.
  2. Engkau mengatakan beriman kepada Rasul-Nya, tetapi engkau menentang sunnahnya dan mematikan syari’atnya. Maka, apalagi buah dari keimananmu itu?
  3. Engkau membaca Al Qur’an yang diturunkan melalui Rasul-Nya, tetapi tidak kau amalkan.
  4. Engkau berkata, “Sami’na wa aththa’na (Kami mendengar dan kami patuh), tetapi kau tentang ayat-ayatnya.
  5. Engkau menginginkan syurga, tetapi setiap waktu melakukan hal-hal yang dapat menjauhkanmu dari syurga. Maka, mana bukti keinginanmu itu?
  6. Setiap saat sengkau merasakan kenikmatan yang diberikan oleh Allah, tetapi tetap engkau tidak bersyukur kepada-Nya.
  7. Allah memerintahkanmu agar memusuhi syetan seraya berkata, “Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh bagi(mu) karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongan supaya mereka menjadi penghuni neraka yang nyala-nyala” (QS. Al Faathir [35] : 6). Tetapi kau musuhi syetan dan bersahabat dengannya.
  8. Engkau jadikan cacat atau kejelekkan orang lain di depan mata, tetapi kau sendiri orang yang sebenarnya lebih berhak dicela daripada dia.
Nah, bagaimana mungkin do’amu diterima, padahal engkau telah menutup seluruh pintu dan jalan do’a tersebut. Bertaqwalah kepada Allah, shalihkan amalmu, bersihkan batinmu, dan lakukan amar ma’ruf nahi munkar. Nanti Allah akan mengijabah do’amu itu.

Dalam riwayat lain, ada seorang laki-laki dating kepada Imam Ja’far Ash Shiddiq, lalu berkata, “Ada dua ayat dalam Al Qur’an yang aku paham apa maksudmu?”

“Bagaimana dua bunyi ayat itu?” Tanya Imam Ja’far. Yang pertama berbunyi “Ud’uuni astajib lakum” (Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Ku perkenankan bagimu), (QS. Al Mu’min [40] : 60). Lalu aku berdo’a dan aku tidak melihat do’aku diijabah,” ujarnya.

"Apakah engkau berpikir bahwa Allah akan melanggar janji-Nya?" tanya Imam Ja'far.

"Tidak," jawab orang itu.

"Lalu ayat yang kedua apa?" Tanya Imam Ja'far lagi.

"Ayat yang kedua berbunyi "Wamaa anfaqtum min syai in fahuwa yukhlifuhuu, wahuwa khairun raaziqin" (Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rizki yang sebaik-baiknya), (QS. Saba [34] : 39). Aku telah berinfak tetapi aku tidak melihat penggantinya," ujarnya.

"Apakah kamu berpikir Allah melanggar janji-Nya?" tanya Imam Ja'far lagi.

"Tidak," jawabnya.

"Lalu mengapa?" Tanya imam Ja'far.

"Aku tidak tahu," jawabnya.

Imam Ja'far kemudian menjelaskan, "Akan kukabarkan kepadamu, Insya Allah seandainya engkau menaati Allah atas apa yang diperintahkan-Nya kepadamu, kemudian engkau berdo'a kepada-Nya, maka Allah akan mengijabah do'amu. Adapun engkau berinfak tidak melihat hasilnya, kalau engkau mencari harta yang halal, kemudian engkau infakkan harta itu di jalan yang benar, maka tidaklah infak satu dirham pun, niscaya Allah menggantinya dengan yang lebih banyak. Kalau engkau berdo'a kepada Allah, maka berdo'alah kepada-Nya dengan Jihad Do'a. Tentu Alah akan menjawab do'amu walaupun engkau orang yang berdosa."

"Apa yang dimaksud Jihad Do'a?" sela orang itu.

Apabila engkau melakukan yang fardhu maka agungkanlah Allah dan limpahkanlah Dia atas segala apa yang telah ditentukan-Nya bagimu. Kemudian, bacalah shalawat kepada Nabi SAW dan bersungguh-sungguh dalam membacanya. Sampaikan pula salam kepada imammu yang memberi petunjuk. Setelah engkau membaca shalawat kepada Nabi, kenanglah nikmat Allah yang telah dicurahkan-Nya kepadamu. Lalu bersyukurlah kepada-Nya atas segala nikmat yang telah engkau peroleh.

Kemudian engkau ingat-ingat sekarang dosa-dosamu satu demi satu kalau bisa. Akuilah dosa itu dihadapan Allah. Akuilah apa yang engkau ingat dan minta ampun kepada-Nya atas dosa-dosa yang tak kau ingat. Bertaubatlah kepada Allah dari seluruh maksiat yang kau perbuat dan niatkan bahwa engkau tidak akan kembali melakukannya. Beristighfarlah dengan seluruh penyesalan dengan penuh keikhlasan serta rasa takut tetapi juga dipenuhi harapan.

Kemudian bacalah, "Ya Allah, aku meminta maaf kepada-Mu atas seluruh dosaku. Aku meminta ampun dan taubat kepada-Mu. Bantulah aku untuk mentaati-Mu dan bimbinglah aku untuk melakukan apa yang Engkau wajibkan kepadaku segala hal yang engkau rdhai. Karena aku tidak melihat seseorang bisa menaklukkan kekuatan kepada-Mu, kecuali dengan kenikmatan yang Engkau berikan. Setelah itu, ucapkanlah hajatmu. Aku berharap Allah tidak akan menyiakan do'amu," papar Imam Ja'far.

dikutip dari www.van.9f.com